Tarian dan Salamat Bertarung di Kotabunan: Ini 2 Desa Terbaik yang Lolos ke Final Kabupaten

  • Jul 17, 2025
  • Holy Reza Pahlevi Ani

Kotabunan, 17 Juli 2025 — Suasana meriah selama tiga hari berturut-turut mewarnai Aula Kantor Camat Kotabunan. Lomba Dana-Dana dan Salamat tingkat kecamatan resmi berakhir, dan enam desa terbaik kini dipastikan akan mewakili Kotabunan ke ajang tingkat kabupaten.

Dari cabang Lomba Dana-Dana, Desa Kotabunan Selatan tampil gemilang dan meraih Juara I dengan total skor 437 poin. Penampilan yang kompak, energik, dan penuh penghayatan budaya dinilai unggul oleh dewan juri. Bulawan Satu menyusul di posisi kedua dengan 387 poin, dan Paret Timur menempati urutan ketiga dengan 348 poin.

Sementara itu, pada cabang Lomba Salamat—yang menekankan kekuatan vokal, artikulasi, dan penyampaian syair tradisi—Desa Kotabunan Barat tampil memukau dan berhasil meraih Juara I dengan skor 430 poin. Desa Paret dan Paret Timur menyusul masing-masing di posisi Juara II (380 poin) dan Juara III (365 poin).

Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Ketua Dewan Juri, Srida Pontoh, menyampaikan bahwa seluruh proses penilaian dilakukan secara objektif dan profesional. “Kami menilai berdasarkan kriteria teknis dan artistik yang sudah ditetapkan. Untuk Dana-Dana, fokus kami adalah keserasian gerak, kekompakan, dan penghayatan terhadap nilai budaya. Untuk Salamat, kami perhatikan aspek artikulasi, intonasi, dan makna syair,” jelasnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian HUT ke-17 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Awalnya, pemenang lomba tingkat kecamatan dijadwalkan mengikuti lomba tingkat kabupaten pada Sabtu, 19 Juli 2025. Namun, berdasarkan surat panitia bernomor 014/PAN.HUT17/BMT/VII/2025 tertanggal 17 Juli 2025, jadwal lomba kabupaten diundur menjadi Minggu, 20 Juli 2025, tanpa ada perubahan teknis lainnya.

Panitia Kecamatan Kotabunan mengapresiasi seluruh desa yang telah berpartisipasi aktif. “Kami menyampaikan terima kasih atas antusiasme warga dan dukungan para Sangadi. Desa yang memperoleh peringkat pertama, akan mewakili Kotabunan, dan kami yakin mereka siap tampil maksimal di tingkat kabupaten,” kata Srida menutup acara.

Lebih dari sekadar seleksi lomba, kegiatan ini sekaligus menjadi panggung nyata bagi semangat “Boltim Bangkit” yang digaungkan Bupati Oskar Manoppo—sebuah komitmen untuk mengangkat budaya lokal sebagai kekuatan daerah di tengah arus modernisasi.

Dengan berakhirnya lomba di tingkat kecamatan, semangat pelestarian budaya tradisional seperti Dana-Dana dan Salamat kembali mendapat panggung terhormat. Di tengah modernisasi, tradisi ini tetap hidup—dijaga, ditampilkan, dan dibanggakan oleh masyarakat Bolaang Mongondow Timur. Inilah wajah Boltim Bangkit: berbudaya, berdaya, dan bersatu.