Rahasia Dapur Ibu PKK Terungkap di Lomba Menu B2SA Kotabunan

  • Jul 10, 2025
  • Holy Reza Pahlevi Ani

Kotabunan, 10 Juli 2025 — Aroma harum masakan khas daerah berpadu sajian warna-warni yang menggugah selera memenuhi aula Kantor Kecamatan Kotabunan pada Kamis pagi, 10 Juli 2025. Puluhan kader PKK dari 15 desa berlomba menyajikan menu terbaik dalam ajang Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) tingkat kecamatan.

Digelar sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WITA, lomba ini tidak sekadar ajang adu rasa dan estetika penyajian. Di balik setiap piring yang ditata rapi, tersembunyi resep-resep rahasia turun-temurun, inovasi bahan lokal, hingga strategi cerdas menyusun menu sehat dan terjangkau untuk keluarga.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah mendorong kesadaran masyarakat dalam menyusun menu keluarga yang memenuhi prinsip B2SA dengan memanfaatkan pangan lokal,” ujar Srida Pontoh, S.IP, Ketua Panitia yang juga Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Kantor Kecamatan Kotabunan.

Para peserta menghadirkan kreasi menu dari umbi-umbian, sayuran pekarangan, hingga olahan ikan segar khas pesisir. Dalam proses penilaian, tim juri gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, TP PKK Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Pokja 3 PKK Kecamatan menilai berdasarkan keragaman bahan pangan, nilai gizi, tampilan, rasa, higienitas penyajian, serta keterjangkauan biaya.

“Ini bukan hanya soal enak, tapi juga soal edukasi gizi, kemandirian pangan, dan inovasi keluarga,” kata salah satu juri dari Dinas Kesehatan.

Lomba ini juga menjadi seleksi awal untuk menentukan desa yang akan mewakili Kotabunan di tingkat kabupaten. Tak hanya memicu kreativitas ibu-ibu desa, kegiatan ini juga menjadi medium penting dalam mendukung ketahanan pangan rumah tangga dan penanggulangan stunting secara partisipatif.

Lewat tangan-tangan ibu PKK, rahasia dapur yang selama ini tersembunyi kini tampil ke permukaan—bukan hanya menggugah selera, tapi juga menyampaikan pesan kuat tentang peran perempuan dalam membangun desa dari meja makan.