Rekap Status Desa Kecamatan Kotabunan 2025: Siapa Naik, Siapa Tertinggal?

  • Jul 07, 2025
  • Holy Reza Pahlevi Ani

Kotabunan, 7 Juli 2025 — Pemerintah Kecamatan Kotabunan merilis rekapitulasi status Indeks Desa tahun 2025 untuk seluruh desa di wilayahnya. Dari 15 desa yang ada, tercatat 9 desa telah mencapai status Mandiri, 5 desa berstatus Maju, dan 1 desa masih Berkembang.

Yang menarik perhatian adalah Desa Bukaka, satu-satunya desa yang masih berstatus Berkembang. Padahal, berdasarkan hasil hitung manual yang dilakukan tim kecamatan, desa tersebut seharusnya sudah masuk kategori Desa Maju. Saat ini, Pemerintah Kecamatan sedang berkoordinasi dengan pihak pusat untuk klarifikasi dan sinkronisasi data pada sistem aplikasi nasional.

Status Desa di Kecamatan Kotabunan (2025):

  • Desa Mandiri (9 desa)
    Kotabunan, Kotabunan Selatan, Paret, Buyat, Buyat I, Buyat II, Buyat Tengah, Buyat Barat
  • Desa Maju (5 desa)
    Kotabunan Barat, Paret Timur, Bulawan, Bulawan Satu, Bulawan Dua, Buyat Selatan
  • Desa Berkembang (1 desa)
    Bukaka (dalam proses klarifikasi status)

Camat Kotabunan menyampaikan bahwa keberhasilan sebagian besar desa naik status merupakan hasil dari kolaborasi antara pemerintah desa, pendamping, dan masyarakat.

"Kami sangat mengapresiasi kerja keras semua pihak. Desa yang sudah Mandiri diharapkan menjadi inspirasi bagi desa lain untuk terus meningkatkan pelayanan, partisipasi, dan tata kelola," jelas Camat dalam keterangannya.

Bukaka: Antara Data Manual dan Aplikasi

Hingga kini, data Bukaka dalam sistem pusat masih menunjukkan status Berkembang, meskipun secara indikator capaian pembangunan desa, Bukaka telah memenuhi ambang batas sebagai Desa Maju. Proses klarifikasi ini sedang berlangsung agar hasil rekap pusat mencerminkan realita di lapangan.


Dengan tren kemajuan ini, Kecamatan Kotabunan memperkuat posisinya sebagai wilayah yang serius dalam pembangunan desa berbasis data dan kemandirian — selaras dengan semangat 'Boltim Bangkit' yang digaungkan oleh Bupati dalam mendorong transformasi desa sebagai pilar utama kebangkitan daerah